Rabu, 13 Mei 2009

Menhan: Masalah Papua Persoalan Multidimensional


Kebijakan Penjajah

Menhan: Masalah Papua Persoalan Multidimensional
By Republika
Mar 7, 2006, 13:19

Jakarta, Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono mengatakan, masalah Papua merupakan persoalan multidimensional sehingga hampir setiap peristiwa yang terjadi cenderung mempengaruhi dinamika politik dan keamanan Papua serta menjadi sorotan dunia internasional.

"Kebijakan penanganan masalah di Papua harus mampu menghilangkan kemiskinan, keterbelakangan, kebodohan, kesehatan dan keterasingan," kata Menhan dalam rapat kerja dengan Komisi I DPR yang dipimpin Ketuanya Theo L Sambuaga di DPR , Senin (6/3).

Menurut Menhan, Papua memerlukan penanganan yang terpadu dan integrasi dari semua instansi terkait, agar ke dalam, berbagai geholak politik dan keamanan di Papua dapat diredam, sedangkan ke luar, internasionalisasi isu Papua oleh pihak-pihak yang menghendaki campur tangan kekuatan asing dapat dihindari.

Untuk mendukung upaya penciptaan kondisi di Papua agar semakin kondusif, kata Mengan, Dephan bersama-sama TNI melaksanakan evaluasi pelaksanaan tugas prajurit TNI di Papua.

"Setiap prajurit TNI yang akan melaksanakan tugas selalu diberi berbagai pembekalan termasuk pemahaman tentang hak asasi manusia dan budaya masyarakat setempat," katanya.

Dephan dan TNI juga melaksanakan sosialisasi kesadaran bela negara sebagai bagian memperluas wawasan kebangsaan masyarakat Papua yang merupakan bagian dari bangsa Indonesia, kata Juwono.

"Dephan dan TNI juga berkoordinasi pada tingkat antardepartemen di bawah koordinasi Menko Polhukam," katanya.

Juwono dalam kesempatan tersebut juga mengemukakan soal langkah Dephan mengamankan dan menjaga pulau-pulau terdepan.

Langkah yang diambil, katanya, adalah meningkatkan kerja sama dengan departemen dan instansi pemerintah terkait, guna memadukan kepentingan kesejahteraan dan keamanan dalam pelaksanaan pembangunan di wilayah perbatasan dan pulau terluar serta meningkatkan wujud kehadiran di pulau-pulau terluar.

Dia menambahkan Dephan meningkatkan kegiatan survei dan pemetaan serta pemotretan udara yang diarahkan pada wilayah perbatasan, khususnya pulau-pulau terluar.

"Pada tahun 2005 telah dilaksanakan survei dan pemetaan wilayah di pulau Miangas, Nipah, Sebatik, Liran, Alor, Bunyu serta Karang Unarang dan Karang Banda," katanya.

Pada 2006, Dephan akan melaksanakan pemetaan untuk pulau Kawio, Siau, Pantar, Wetar, Batek, Marore dan Maratua, demikian Juwono Sudarsono.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda