Rabu, 13 Mei 2009

Ancaman/ Terror Ruben Edoway Bantah Pernyataan GT Situmorang By Papua Pos Nabire Feb 21, 2006, 23:38 NABIRE - Pemberitaan tabloid Suara Pere


Ancaman/ Terror


Ancaman/ Terror

Ruben Edoway Bantah Pernyataan GT Situmorang
By Papua Pos Nabire
Feb 21, 2006, 23:38

NABIRE - Pemberitaan tabloid Suara Perempuan edisi 5 Februari 2006, Kapendam XVII/Trikora, GT Situmorang menyatakan bahwa TNI hanya berhadapan dengan musuh negara, senjata hanya boleh digunakan menghancurkan musuh negara dalam suatu pertempuran bukan, untuk rayat biasa, bukan pembunuhan rayat biasa. Pernyatakan itu dibantah keras cendekiawan Nabire, Ruben Edoway.

Dinilainya, komentar itu tidak sesuai dengan pandangan antropologi sosioligi dan antropologis masyarakat Papua yang menjadi traumatik dengan sejumlah kejadian Papua berdarah di beberapa tempat di Papua itu. Sehingga penyataan GT Situmorang itu dianggap menutupi tindakan 'genosida' yang selalu terjadi di Papua selama ini.

Pertumpahan darah selalu terjadi, kebenaran membenarkan pernyataan kita sehingga semua argumen perlu diuji kebenarannya. Sehingga dirinya selaku masyarakat awam membantah TNI dan Polri telah dan sudah melanggar aturan yang dibuat sendiri.

"TNI dan Polri pionier masyarakat/pengayom pelindung masyarakat ternyata hanya kata-kata belaka," kata Ruben.
Contoh apa yang telah terjadi di Nabire, Wasior, Biak, Mapnduma, Wamena, Sarmi terakhir Waghete. Merupakan bukti 'genosida' pelanggaran HAM terberat juga di Timika. Sebenarnya Papua bukan daerah operasi militer (dom), medan perang berhadapan dengan militer dengan orang bersenjata. Mengedepangkan pendekatan cinta kepada rayat, penyelesaian masalah bukan dengan tindakan kekerasan seperti yang dialamatkan masyarakat kepada TNI dan Polri. Hal ini untuk sementara terjadi diseluruh Indonesia. Masyarakat meminta kedamaian bukan melalui kekerasan.

Harkat dan martabat masyarakat perlu dijunjung tinggi harkat dan martabatnya manusia sebagai ciptaan Allah yang termulia. Tindakan sistematis TNI dan Polri dalam kepeloporannya sudah tidak bersahabat. Sehingga masyarakat sudah trauma, bahkan sudah mual dengan tindakan pembunuhan yang selalu terjadi. (don)

By Papua Pos Nabire
Feb 21, 2006, 23:38

NABIRE - Pemberitaan tabloid Suara Perempuan edisi 5 Februari 2006, Kapendam XVII/Trikora, GT Situmorang menyatakan bahwa TNI hanya berhadapan dengan musuh negara, senjata hanya boleh digunakan menghancurkan musuh negara dalam suatu pertempuran bukan, untuk rayat biasa, bukan pembunuhan rayat biasa. Pernyatakan itu dibantah keras cendekiawan Nabire, Ruben Edoway.

Dinilainya, komentar itu tidak sesuai dengan pandangan antropologi sosioligi dan antropologis masyarakat Papua yang menjadi traumatik dengan sejumlah kejadian Papua berdarah di beberapa tempat di Papua itu. Sehingga penyataan GT Situmorang itu dianggap menutupi tindakan 'genosida' yang selalu terjadi di Papua selama ini.

Pertumpahan darah selalu terjadi, kebenaran membenarkan pernyataan kita sehingga semua argumen perlu diuji kebenarannya. Sehingga dirinya selaku masyarakat awam membantah TNI dan Polri telah dan sudah melanggar aturan yang dibuat sendiri.

"TNI dan Polri pionier masyarakat/pengayom pelindung masyarakat ternyata hanya kata-kata belaka," kata Ruben.
Contoh apa yang telah terjadi di Nabire, Wasior, Biak, Mapnduma, Wamena, Sarmi terakhir Waghete. Merupakan bukti 'genosida' pelanggaran HAM terberat juga di Timika. Sebenarnya Papua bukan daerah operasi militer (dom), medan perang berhadapan dengan militer dengan orang bersenjata. Mengedepangkan pendekatan cinta kepada rayat, penyelesaian masalah bukan dengan tindakan kekerasan seperti yang dialamatkan masyarakat kepada TNI dan Polri. Hal ini untuk sementara terjadi diseluruh Indonesia. Masyarakat meminta kedamaian bukan melalui kekerasan.

Harkat dan martabat masyarakat perlu dijunjung tinggi harkat dan martabatnya manusia sebagai ciptaan Allah yang termulia. Tindakan sistematis TNI dan Polri dalam kepeloporannya sudah tidak bersahabat. Sehingga masyarakat sudah trauma, bahkan sudah mual dengan tindakan pembunuhan yang selalu terjadi. (don)

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda